BUKAN
menyanjung. Baru Kabupaten Siak yang fokus dan serius menggarap pariwisata di
Provinsi Riau. Pak Bupatinya, Drs H Syamsuar MSi (kini Gubernur Riau) konsen sekali dengan yang satu
ini. Banyak iven nasional maupun internasional digelar di Kota Siak
Sriindrapura. Bupatinya pun bertekad terus membangun infrastruktur penunjang
pariwisata.
Dari dulu, Siak itu sudah sangat terkenal.
Ada istana yang begitu membius banyak orang. Ketika debu masih menutupi
jalanan, kota ini sudah menjadi tujuan wisatawan lokal. Masih ibukota
kecamatan. Pakai bus ditempuh 5-6 jam dari Pekanbaru. Harus antrean ferry di
Perawang. Lalu naik ojek sampan. Pokoknya, penuh perjuangan kalau mau ke Siak.
Kini, semua itu tinggal kenangan. Ke Siak
Sriindrapura cukup 2 jam saja dari Pekanbaru. Tak ada debu. Tak naik ferry. Tak
mendayung sampan. Sampai di istana Siak dalam keadaan bugar. Pulangnya, masih
berjumpa siang di Pekanbaru.
Ya, Pak Bupatinya sangat memahami arti
penting accessibility. Orang mau datang ke suatu tempat wisata kalau
ada transportasinya. Tersedia pesawatnya. Ada kapalnya. Ada petanya. Ada
pelabuhannya. Ada stasiunnya. Ada bandaranya. Bagus jalannya. Ini
keniscayaan.
Keniscayaan inilah yang dipegang Pemkab
Siak. Kalau mau, kita pasti bisa. Jalan tembus Pekanbaru-Siak dibangun. Diaspal
mulus. Jembatan dibangun dengan konsep wisata. Lalu, jembatannya jadi destinasi
baru pariwisata. Siak sudah masuk ke industri pariwisata. Kita harus dukung
upaya serius ini.
Sekarang,
kota Siak disulap. Indah. Nyaman. Kalau tak percaya, datanglah ke Siak. Kalau
baru pertama kali datang, bisa-bisa Anda tersesat. Jalannya banyak. Itupun
kalau Anda malu bertanya, ya…sesatnya jadi jalan-jalan.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar