Total Tayangan Halaman

Kamis, 11 April 2019

Mobil Listrik

MELIHAT perkembangan Kota Siak Sriindrapura kini, sungguh menakjubkan. Saya taklah apologi. Tak juga karena saya kenal dengan Pak Bupatinya. Tapi semuanya kenyataan. Datanglah ke Siak. Kota ini seperti disulap. Kini, semua sudut kotanya jadi tempat wisata.
    Dulu, orang ke Siak hanya bisa lihat istana. Lalu salat di masjid sultan. Makan udang di Pasar Siak. Nyebrang naik perahu. Tinggalkan Kota Siak. Sampai di Pekanbaru sudah sore. Baju pun lusuh kena debu.
    Sekarang, masuk Kota Siak sudah disuguhkan jembatan yang megah. Taman kota yang asri. Teduh. Jalan-jalan yang lebar dan mulus. Tertata dengan apik. Lantas, ke istana. Puas di istana bisa duduk-duduk di tepi Sungai Siak menikmati manisnya kelapa muda. Tentunya di Water Front City. Inilah gabungan wisata sejarah, budaya dan keindahan alam. Mirip Sungai Seine di Prancis.
    Menyikapi susahnya parkir di Kota Siak, menurut saya mobil listrik untuk mengangkut wisatawan bisa dikembangkan. Jadi bus tidak masuk Kota Siak. Cukup parkir sebelum jembatan. Lalu wisatawan dibawa dengan mobil listrik keliling kota. Kalau susah mobil listrik, bisa pakai mobil dengan modifikasi. Ya, seperti odong-odong mobillah. Saat ini, banyak digunakan di beberapa tempat wisata.
     Untuk tahap awal, bisa disediakan Pemkab. Wisatawan gratis naiknya. Untuk berikutnya mungkin sudah berbayar sangat murah. Sekedar untuk pengganti bahan bakar mobil. Dengan begini, akan menambah bersahajanya Kota Siak. Kita bisa untuk ini.(*)

Tidak ada komentar:

Desa Wisata versus Sate Danguang Danguang

DINGINNYA Lembah Harau, terusir oleh setongkol jagung bakar. Sebungkus sate, terhidang. Aromanya mengelitik perut. “Ini sate danguang dangua...