MELIHAT
perkembangan Kota Siak Sriindrapura kini, sungguh menakjubkan. Saya taklah
apologi. Tak juga karena saya kenal dengan Pak Bupatinya. Tapi semuanya
kenyataan. Datanglah ke Siak. Kota ini seperti disulap. Kini, semua sudut
kotanya jadi tempat wisata.
Dulu, orang ke Siak hanya bisa lihat
istana. Lalu salat di masjid sultan. Makan udang di Pasar Siak. Nyebrang naik
perahu. Tinggalkan Kota Siak. Sampai di Pekanbaru sudah sore. Baju pun lusuh
kena debu.
Sekarang, masuk Kota Siak sudah disuguhkan
jembatan yang megah. Taman kota yang asri. Teduh. Jalan-jalan yang lebar dan
mulus. Tertata dengan apik. Lantas, ke istana. Puas di istana bisa duduk-duduk
di tepi Sungai Siak menikmati manisnya kelapa muda. Tentunya di Water Front City. Inilah gabungan wisata
sejarah, budaya dan keindahan alam. Mirip Sungai Seine di Prancis.
Menyikapi susahnya parkir di Kota Siak,
menurut saya mobil listrik untuk mengangkut wisatawan bisa dikembangkan. Jadi
bus tidak masuk Kota Siak. Cukup parkir sebelum jembatan. Lalu wisatawan dibawa
dengan mobil listrik keliling kota. Kalau susah mobil listrik, bisa pakai mobil
dengan modifikasi. Ya, seperti odong-odong mobillah. Saat ini, banyak digunakan
di beberapa tempat wisata.
Untuk tahap awal, bisa disediakan Pemkab.
Wisatawan gratis naiknya. Untuk berikutnya mungkin sudah berbayar sangat murah.
Sekedar untuk pengganti bahan bakar mobil. Dengan begini, akan menambah
bersahajanya Kota Siak. Kita bisa untuk ini.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar