Total Tayangan Halaman

Kamis, 18 April 2019

Makanan Khas Melayu, Murah


BERKUNJUNG ke suatu negeri pastilah memerlukan makanan. Karena kebutuhan, makan tidak bisa ditinggalkan. Sudah tentu pula, mencari makanan khas suatu daerah sebuah keniscayaan saat kita mendatangi suatu tempat. Tak lengkap melancong, kalau tak menikmati sajian khas daerah tersebut.
      Berkunjung ke Riau, pelancong akan bertanya apa makanan khasnya. Lalu mereka minta ditunjukkan di mana bisa mencobanya. Ya, kalau ke Riau, tentu saja harus mencicipi makanan khas Melayu. Ada asam pedas patin, asam pedas ikan tapah, gulai baung dan ini selalu yang terkenal. Sangat enak tentunya.
      Tapi…selalu saja ada keluhan. Kata-kata mahal, sering terlontar dari mulut wisatawan. Ini memberi kesan negatif untuk pariwisata Riau. Mereka kapok makan yang berciri khas Melayu. Ujung-ujungnya, lari ke menu lainnya. Mencari yang lebih murah. Pokoknya bisa makan. Akibatnya makanan khas negeri ini makan terpinggirkan.
      Kita bisa menciptakan makanan khas Melayu. Enak. Murah harganya. Alias tak mahal-mahal betul. Saya masih ingat kasus di pantai Padang. Dulu harganya suka sembarangan. Mamakuak, kata orang Minang. Tapi kini sudah ditertibkan pemerintah kotanya. Kini di sepanjang Pantai Padang, makannya nyaman. Harga standar. Saya yakin untuk Pekanbaru, bisa kita lakukan. Menciptakan rumah makan khas Melayu, harganya murah. Kita pasti bisa.(*)

Tidak ada komentar:

Desa Wisata versus Sate Danguang Danguang

DINGINNYA Lembah Harau, terusir oleh setongkol jagung bakar. Sebungkus sate, terhidang. Aromanya mengelitik perut. “Ini sate danguang dangua...