BAPAK
Gubernur, bupati, wali kota, ketua DPRD provinsi dan kabupaten. Pak Kadis
Pariwisata, bapak-bapak dan ibu semua yang saya hormati. Ingin wisatawan datang
lebih banyak ke Riau, kuncinya harus fokus pada satu destinasi. Harus ada satu
destinasi wisata utama. Cakupannya tentu destinasi yang belum dimiliki daerah
lain. Yang indah. Yang aneh. Yang langka dan yang mudah aksesnya.
Berikutnya, destinasi itu dikeroyok
ramai-ramai. Pemerintah menyediakan infrastruktur. Terutama accessibility. Jalan.
Dibangun yang cantik. Yang lebar. Dibuat jalan tembus. Pokoknya, jalannya harus
bagus. Nggak rugi kok pemerintah buat jalan bagus. Rakyat senang, pahala pun
dapat. Amal jariyah.
Jalan tersedia, berikutnya infrastruktur
pendukung bisa dibangun perusahaan-perusahaan yang ingin membangun image-nya.
Banyak kok perusahaan yang mau branding produknya di lokasi wisata. Banyak
perusahaan yang mau bangun tempat duduk. Bikin tugu. Buat gazebo. Makin mudah
orang datang, makin tinggi daya kunjungnya. Maka, makin banyak pula yang mau
promosi di lokasi wisata tersebut.
Begitu satu destinasi ini terkenal, ini
akan berefek ke tempat-tempat lainnya. Kita bisa menjual destinasi lainnya di
provinsi ini. Bali, siapa sih yang tidak kenal. Dulu kan pertama sekali hanya
menjual Pantai Kuta. Orang datang ke pulau ini hanya sekedar mau berjemur di
pasir pantainya yang putih. Lalu ada yang sekedar cuci mata.
Begitu Pantai Kuta terkenal, Bali pun
jadi mudah menjual yang lain. Yang pertama dapat imbas positifnya tentunya di
sekitaran pantainya. Naik ke darat, lalu ke sungai, ke danau sampai ke
gunungnya. Semuanya pun mudah menjual. Ada paket budaya. Paket kerajinan.
Pokoknya sangat mudahlah langkah berikutnya.
Dalam penentuan destinasi utama, ego
sektoral daerah lain harus dikesampingkan. Pokoknya, ada yang dijual ke dunia
luar sesuatu yang wah…sesuatu yang tidak dimiliki daerah lain. Satu suara untuk
ke luar. Libatkan semua unsur daerah. Jangan takut uang keluar. Jangan takut
berinvestasi. Kita bisa untuk semua itu.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar