BAPAK
Gubernur, bupati, wali kota, ketua DPRD provinsi dan kabupaten. Pak Kadis
Pariwisata, bapak-bapak dan ibu semua yang saya hormati. Seperti saya katakan
sebelumnya, pariwisata itu bisnis yang nyaris tak ada matinya. Selagi orang
ingin bepergian, saat itu pula pariwisata akan tetap hidup. Yang bisa mati itu
tempat wisatanya. Apalagi kalau dibiarkan begitu saja tanpa ada pembaharuan.
Tanpa investasi.
Ya, investasi. Investasi adalah suatu istilah dengan
beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah
tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan
mendapatkan keuntungan pada masa depan.
Seperti apa investasinya? Investasi utamanya
adalah accessibility. Orang mau datang ke suatu tempat wisata kalau
ada transportasinya. Tersedia pesawatnya. Ada kapalnya. Ada petanya. Ada
pelabuhannya. Ada stasiunnya. Ada bandaranya. Bagus jalannya. Ini hanya yang penting.
Kalau semua ini tersedia, tempat wisata tak akan mati.
Cina salah satu negara yang serius dalam
investasi pariwisata. Bulan lalu saya ke Jiuzhaigou, Chengdu, Cina. Kotanya
kecil. Diapit gunung-gunung. Jiuzhaigou adalah taman nasional suaka alam di Sichuan.
Tepatnya di Nanping, sekitar 450 km arah utara dari Kota Chengdu. Dalam satu hari, turis yang masuk ke kota ini
sekitar 7.000 orang dari berbagai penjuru dunia. Tujuan utamanya adalah Jiuzhuai Valley National Park.
Cina membangun akses jalan yang lebar menuju
taman nasional. Sampai ke puncak gunung, ada jalan beraspal. Tersedia ratusan
bus untuk antar jemput turis. Yang dilihat cuma danau. Terus, air terjun. Tapi,
fasilitas benar-benar dilengkapi. Di tepi danau dibangun track atau jalan kecil dari kayu. Kebersihan dijaga. Toilet banyak
tersedia.
Kita juga bisa seperti Cina. Perlu keberanian
berinvestasi. Kalau pemerintah, tentunya bisa investasi dengan membangun jalan
yang mulus. Atau membuka jalan agar lebih dekat ke suatu tempat wisata. Kalau
akses sudah tersedia, tinggal pembenahan di lokasi wisatanya. Pembenahan
fasilitas dan pembenahan sumber daya manusia di lokasi wisata.
Pak Gubernur, pak Bupati, bapak-bapak di
DPRD dan semua pejabat terkait harus bisa mengubah pola pikir dalam
pembangunan. Kalau mau wisata maju, pembangunan infrastruktur jalan harus
diutamakan. Jalan bisa membuka semuanya. Bisa dinikmati bersama. Kalau kita
sudah seayun sejalan, saya yakin wisata jadi andalan kita kedepannya. Ayo…kita
bisa.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar