Total Tayangan Halaman

Sabtu, 16 Maret 2019

Riau Kami Molek

BAPAK Gubernur, bupati, wali kota, ketua DPRD provinsi dan kabupaten. Pak Kadis Pariwisata, bapak-bapak dan ibu semua yang saya hormati. Kita bisa jadikan Riau sebagai destinasi pariwisata. Kita bisa seperti Malaysia. Bisa seperti Singapura. Kita bisa seperti mereka. Dan kita sama-sama berada di perlintasan Selat Melaka.
     Mari lupakan minyak bumi. Selama ini kita sama-sama terlena dengan minyak. Ketika harganya tidak seberapa, kita pun terhenyak. Seakan semua kita jadi melarat. Ternina bobok dengan uang minyak.
     Sudahlah. Ayo kita bangun. Banyak yang lebih menggiurkan dari pada minyak. Eksplor minyak kita lupakan dulu. Mari kita eksplor keindahan alam dan keberagaman budaya negeri ini. Jangan dengar kata-kata negatif orang tentang alam kita. Ayo bersama kita katakan kepada mereka: Riau Kami Molek.
     Dari tepian Selat Melaka ada Pantai Rupat nan indah. Ada Kota Bagansiapi-Api yang melenggenda dengan Bakar Tongkangnya. Ada Pulau Jemur dan Pulau Arwah dengan spesies penyu yang terkenal. Itu di laut. Ke darat, ada sungai terdalam di Indonesia. Sungai Siak. Di lekuk sungai berdiri Istana Siak. Ada Bono yang mendunia. Ada Pacu Jalur. Ada Candi Muara Takus. Banyak danau dan beragam budaya. Banyak dan banyak yang lain lagi.
     Kita punya semua. Semua itu emas. Harganya tidak akan jatuh. Kita akui selama ini kita cuai. Ya sudahlah. Itu masa lalu. Ayo kita melek wisata. Kita semua. Sinergi langkah efektif. Kebersamaan modal utama. Ayo bangun pariwisata Riau. Kita Bisa!

Tidak ada komentar:

Desa Wisata versus Sate Danguang Danguang

DINGINNYA Lembah Harau, terusir oleh setongkol jagung bakar. Sebungkus sate, terhidang. Aromanya mengelitik perut. “Ini sate danguang dangua...