BAPAK
Gubernur, bupati, wali kota, ketua DPRD provinsi dan kabupaten. Pak Kadis
Pariwisata, bapak-bapak dan ibu semua yang saya hormati. Untuk apa bapak ibu pergi ke tempat wisata? Saya yakin,
jawabannya untuk menikmati keindahan. Mencari ketenangan. Refreshing. Ini tentu
jawaban yang umum. Banyak orang pergi berwisata ingin bersenang-senang. Tak mau
bersusah-susah.
Korelasinya apa? Kalaulah nawaitunya
untuk bersenang-senang, orang ingin mencari jalan gampang. Mau ke suatu tempat itu tidak bersusah-susah. Harus
lengkap fasilitas. Mudah dijangkau dan tentunya aman. Ini saja bapak dan ibu
kuncinya. Kalau semua ini sudah tersedia, tak payahlah menjual suatu tempat
wisata.
Ya, accessibility. Ini yang harus
jadi program utama. Makanya, tak usahlah banyak-banyak membuat destinasi
pariwisata. Fokus satu tempat. Lalu dikelola dengan baik. Dibangun akses jalan.
Disediakan fasilitas pendukung. Kalau ini yang dilakukan, saya yakin pariwisata
kita di Riau ini akan jalan.
Fokus satu tempat destinasi, apa yang
jadi patokan? Ya carilah satu destinasi yang tidak dimiliki daerah lain.
Memiliki keunikan. Ada Bono. Ada Candi Muaratakus. Ada Istana Siak. Nah, pemerintah harus fokus pengembangannya.
Mana yang akan menjadi target utama. Itu yang difokuskan pembangunannya.
Kalau pemerintah sudah menetapkannya dan ada
keunikan di sana, mari sama-sama kita dukung. Didukung di daerah dan juga di
Jakarta. Banyak toh tokoh-tokoh Riau di Jakarta. Sama-sama kita bangun
destinasi tersebut. Ayo seayun selangkah. Kalau satu destinasi sudah terbangun
dengan baik. Sudah terkenal, tinggal sinergi antar daerah-daerah sekitarnya.
Ayo…kita bisa untuk itu.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar