Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau sudah menetapkan Drs H Syamsuar MSi-Brigjend (Purn) Edy Natar Nasution sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih. Selangkah lagi, dua putra terbaik Riau ini resmi memimpin di Bumi Lancang Kuning. Februari 2019 setelah dilantik, sahlah mereka menjadi orang yang menapaki gedung berlantai 9 di Jalan Sudirman.
BAGI masyarakat Riau, Drs H Syamsuar MSi bukanlah orang baru. Ketika memantapkan hati maju sebagai Calon Gubernur Riau, banyak pihak sudah menaruh harapan kepada Syamsuar. Banyak masyarakat yang mengaku mengenal dengan baik sosok ini dan banyak juga yang mengenal dari nama walau jarang jumpa.
Di sebagian besar masyarakat di Kabupaten Siak, terutama kecamatan-kecamatan yang dulunya berada di bawah naungan Kabupaten Bengkalis, sosok Drs H Syamsuar MSi tidaklah asing lagi bagi mereka. Bapak tiga anak ini adalah orang lama yang sudah menapaki jalan-jalan kota hingga ke pelosok desa di Kabupaten Siak. Ketika ribuan ikan-ikan mati bergelimpangan di Sungai Siak, Syamsuar begitu besar perhatiannya kepada nelayan. Dengan berdayung sam¬pan, dia mengunjungi satu persatu perkampungan nelayan untuk mengobat hati rakyat. Inilah salah satu yang dilakukan Syamsuar ketika masih menjabat sebagai Camat Siak.
Syamsuar adalah pejabat yang cukup lama berada di Kabupaten Siak. Saat menjabat sebagai Wakil Bupati Siak, Syamsuar memilih tinggal di Kota Siak Sriindrapura. Sementara pejabat lain lebih memilih punya rumah di Pekanbaru, Syamsuar punya keputusan lain saat itu. Dia bangun rumah seder¬hana di depan musala di ibukota kabupaten.
Saat ingin maju menjadi Bupati Siak pada 2011, Syamsuar pun berpasrah diri kepada Allah Sang Pencipta. “Ya Allah, sekiranya jabatan bupati ini baik bagi hambamu, dimana hamba dapat memberikan yang terbaik kepada masyarakat Kabupaten Siak, maka perkenankanlah ya Allah. Namun sekiranya tidak, hamba¬mu berlindung kepada-Mu dari segala fitnah dan cobaan kehidupan dunia yang fana ini.”
Bait-bait doa yang penuh dengan penghambaan serta penyerahan diri kepada Allah SWT inilah yang terucap sebelum Drs H Syamsuar MSi ingin menyatakan maju sebagai calon Bupati Siak, kala itu. Munajat kepada Allah di tanah suci Makkah, akhirnya menguatkan dirinya maju bersaing dengan calon-calon lainnya, demi perubahan atau hijrah ke arah yang baik dari berbagai aspek di Kabupaten Siak.
Dalam hal karir di birokrasi, Syamsuar beranjak dari nol atau bawah. Syamsuar berawal dari pegawai rendahan. Mulai dari pegawai honor, calon pegawai negeri golongan II/A karena tamatan SMA. Karena prestasinya, Syamsuar muda mendapat tugas belajar pada APDN Pekanbaru. Keinginan terus menambah ilmu pengetahuan membuat Syamsuar hijrah ke Medan demi S1 yang diambilnya di FISIP Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Karena statusnya sebagai pegawai negeri, dia pun mengambil jurusan yang searah dengan pekerjaan yakni Jurusan Administrasi Negara. Keiinginan terus menimba ilmu walau begitu sibuk sebagai
Wakil Bupati Siak kala itu, tidak pernah menyurutkan hatinya untuk meraih gelar S2. Dengan mengambil Jurusan Manajemen Pemerintahan Daerah dan Politik Lokal di FISIP Universitas Riau, tahun 2005, Syamsuar berhasil meraih gelar MSi.
Seabrek pengalaman kerja sudah disandang dan dilalui oleh suami Hj Misnarni ini. Dimulai dari seorang buruh kontraktor, pegawai honor, pegawai kantor Camat Kubu, Sekretaris Wilayah
Kecamatan Siak, Camat Siak semasa Kabupaten Bengkalis, Camat Tanjungpinang Barat, Asisten Tata Praja, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Siak, Wakil Bupati Siak hingga menjadi bupati dua periode.
Sebagai seorang pamong, Syamsuar telah teruji kepemimpinannya. Dia dekat dengan rakyat, peduli terhadap masyarakat miskin, tanggap terhadap permasalahan masyarakat. Sering turun ke desa-desa, itulah yang dilakukan untuk melihat secara langsung kehidupan masyarakatnya.
Hal yang tidak dia sukai adalah laporan asal bapak senang (ABS). Kalau bawahannya salah, dia tidak segan-segan langsung menegur dan semua itu demi kebaikan sang pegawai dan masyarakat yang dilayani. Teguran langsung tersebut sering disalahartikan oleh bawahannya dan tak jarang pula, Syamsuar dimusuhi gara-gara mengatakan yang benar tersebut.
Dalam berbagai urusan, Syamsuar tidak pernah mempersulit masyarakat. Amanah, jujur dan adil adalah sikap keseharian dari Syamsuar. Mengayomi, ramah, agamis, tegas dalam menegakkan kebenaran dan keadilan merupakan sikap hidupnya. Ingin jumpa Syamsuar tidak payah-payah. Di rumah, di kantor atau di mana saja, sewaktu-waktu bisa berjumpa dan berkeluhkesah. Dari waktu ke waktu, karirnya terus meningkat. Hal ini terlihat dalam pengalaman jabatan dalam pemerintahan.(mhd bazir fahmi)
Biodata
Nama: Drs H Syamsuar MSi
Tempat/Tgl Lahir: Jumrah/8 Juni 1954
Alamat Rumah: Jalan Sultan Syarif Hasyim, Siak Sriindrapura
Agama: Islam
Nama Istri: Hj Misnarni
Anak-anak: Muhammad Andri, Muhammad Rizki Saputra dan Muhammad
Zikri Bintani
Riwayat Pendidikan
2005: S2 FISIPOL Unri Pekanbaru
1990: S1 FISIPOL Universitas Sumatera Utara, Medan
1987: APDN Pekanbaru
1972: SMAN Bengkalis
1969: SMPN Bagansiapi-Api
1966: SDN Jumrah
Riwayat Pekerjaan
Buruh kontraktor
Pegawai honor
Pegawai kantor Camat Kubu
Kasubag Protokol Kabupaten Bengkalis
Kasubag Rumahtangga Kabupaten Bengkalis
Ajudan Bupati Bengkalis Johan Syarifudin
Sekretaris Wilayah Kecamatan Siak,
Camat Siak semasa Kabupaten Bengkalis (1996-1999)
Camat Tanjungpinang Barat (1999-2000)
Asisten I Tata Praja (2000)
Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Siak (2000-2001)
Wakil Bupati Siak (2001-2006)
Sekretaris KPU (2008)
Wakil Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau (2008)
Kepala Inspektorat Riau (2008-2010)
Pejabat Bupati Kepulauan Meranti (2009)
Bupati Siak (2011-2016)
Bupati Siak (2016-2021)
Gubernur Riau