Total Tayangan Halaman

Selasa, 02 April 2013

Jual Rendang dan Nasi Padang

Ambil Peran di Bursa Pariwisata Terbesar Dunia ITB Berlin (3)

Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin 2013 memang luar biasa. Ajang bursa pariwisata bergengsi kelas dunia yang dilangsungkan di Messe Berlin, Jerman, pada 6-10 Maret 2013 menampilkan beragam kemolekan alam dan budaya dari 188 negara di dunia. Negara bergolak sekalipun seperti Mali misalnya, tetap menjual pariwisatanya.

Laporan Mhd Nazir Fahmi, Berlin mhdnazirfahmi@yahoo.com


Messe Berlin, tempat pelaksanaan ITB Berlin sangat luas. Mengitarinya selama dua jam, belum semua stan terjelajahi. Ada 26 halls di bangunan seluas 160.000 meter persegi. Ada 10.086 eksibitor memamerkan beragam produk dan jasa dari 188 negara. Mau menjelajahinya, harus siapkan tenaga ekstra.
  Tahun 2013 ini, 50 persen lokasi pameran dikuasai oleh negara-negara Eropa. Mereka juga menjual tempat-tempat wisatanya. Perusahaan jasa perjalanan dan penerbangan sangat mendominasi. Penguasa kedua adalah dari Asia. 24 persen lokasi pameran dikuasai negara-negara Asia. Lalu ada Amerika Utara dan Timur Tengah di posisi 9 persen. Afrika, Amerika Tengah dan Selatan ada di posisi 4 persen.
  Indonesia sudah ikut di ITB Berlin sejak tahun 1967. Tahun ini Indonesia sangat istimewa. ITB Berlin mempercayakan Indonesia sebagai Official Partner Country. Di antara negara-negara ASEAN, baru Indonesia yang dipercaya sebagai Official Partner Country. Giliran mendapatkan kepercayaan itu, baru bisa didapat 10 tahun sekali.

Paviliun Indonesia tampil dengan ikon berupa kapal phinisi.

Ada bendera merah putih sebagai layarnya. Ini merupakan konsep Heart Matters yang diusung tim Wonderful Indonesia. Heart Matters merupakan ungkapan segala sesuatu terkait kehidupan bangsa Indonesia, meliputi: human (manusia), earth (bumi) dan art (seni).
  Kapal phinisi merupakan bentuk wujud fisik dan salah satu bentuk terjemahan dari ketiganya (Heart Matters). Kapal phinisi nyatanya memang merupakan transportasi laut masyarakat bahari di Nusantara sejak dahulu yang hidup di wilayah kepulauan dan didominasi perairan.
  Salah satu buktinya adalah bentuk kapal ini terpahat dalam relief Candi Borobudur. Selain itu, kapal phinisi juga merepresentasikan bentuk kearifan lokal luar biasa yang lahir dari hati dan pikiran masyarakat Nusantara dari dulu hingga kini. Dua layar multimedia di paviliun juga menampilkan kearifan-kearifan lokal tersebut.
  Ternyata, diangkatnya phinisi sebagai ikon paviliun juga menjadi upaya yang sejalan dengan rencana meningkatkan program wisata bahari di Indonesia. Hal itu dapat terlihat dengan banyaknya helat pariwisata bertema bahari berlangsung di negeri ini, seperti Sail Bunaken, Sail Banda, Sail Wakatobi-Belitung, Sail Morotai dan Sail to Indonesia.
  Perumusan konsep paviliun phinisi dalam ITB Berlin 2013 melibatkan berbagai pihak, seperti perancang interior dan pameran, perancang konsep komunikasi, perancang grafis dan juga multimedia. Semuanya masuk dalam tim kreatif yang diarahkan dan dibantu oleh Tim Promosi dan Pemasaran Kemenparekraf.
  Dalam pembangunan paviliun sendiri, pelaksanaannya diserahkan pada official contractor di Berlin yang sudah terbiasa membangun konstruksi di Gedung Messe Berlin. Bahan penyusun paviliun adalah sebagian besar lantai dasar menggunakan laminated wood dan karpet serta ada bagian lantai atas yang berupa dek phinisi untuk menampung jumlah peserta dan pengunjung. Ada pula tiang-tiang struktur besi dilapis plywood.
  Railing pagar keliling lantai dek berbahan stainless stell sehingga tetap berkesan modern. Ornamen penghias paviliun berupa ukiran Bali. Paviliun Indonesia ada dua lantai. 84 eksibitor asal Indonesia memenuhi ruangan paviliun. Ada travel perjalanan, hotel, resort hingga spa. Panggung besar di sudut kanan paviliun, jadi tempat mempromosikan kekayaan seni dan budaya Indonesia.
  Pada hari kedua pameran, panggung Indonesia penuh kegiatan. Dimulai dengan perpaduan seni dan kreatifitas. Ada musik sasando dari Nusa Tenggara Timur yang membuat pengunjung berdecak kagum. Sambil melantunkan lagu tradisional dan Barat, di atas panggung juga ada perempuan cantik sedang membatik. Ada juga perempuan sedang menenun kain dari Nusa Tenggara Timur.
  Pengunjung pun diajak interaktif. Diajak menenun dan membatik. Ramai yang ikut. Ramai yang ingin mencoba. Alunan musik sasando tetap menjadi perhatian orang ramai. Selain musiknya unik, lantunan melodi juga sangat mendayu.
  Penampilan dari Sumatera Barat tak kalah hebatnya. Tari carano dengan musik talempong dan saluang, membuat suasana di paviliun Indonesia heboh. Apalagi tarian diiringi lagu Minang, membuat penonton makin ramai di depan panggung. Ketika seorang penari membawa bungkusan ke tengah panggung, banyak pasangan mata terheran. Si penari membuka bungkusan dan ternyata ada pecahan kaca, banyak mata terheran-heran.
  Ada apa gerangan? Tiga penari membawa piring di tangan pun muncul di tengah pagung. Dengan hentakan musik Minang, mereka menari dengan dinamis. Ya, tari piring yang ditampilkan oleh Sanggar Setampang Baniah yang dibawa istri Gubernur Sumatera Barat, Nevi Irwan Prayitno. Lalu berikutnya menyusul tiga penari lain dengan membawa payung.
  Saat penari menghentak-hentakan kaki di atas pecahan kaca, banyak penonton agak menjauh dari panggung. Takut kena lentingan kaca. Tapi rasa kagum dari penonton datang setelah tari usai. Banyak yang minta foto bersama para penari.
   Penampilan budaya sangatlah penting dalam ITB Berlin. Apalagi Indonesia satu tempat dengan negara-negara Asia lainnya yang punya budaya beragam. Ada Kamboja, Cina, Korea, Hongkong, Jepang, Laos, Macao, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand dan Vietnam.
  Semua negara ini memiliki cita rasa tari dan penampilan budayanya. Apalagi Indonesia setiap tahunnya bertetangga dengan Malaysia. Selalu saling ingin unggul dari yang lainnya. Jika Indonesia membawa banyak swasta ke ITB Berlin, Malaysia juga tak ketinggalan. Mereka juga membawa swasta.
  Malaysia menampilkan semua negerinya dengan beragam wisata. Di paviliun Indonesia, juga ada stan Garuda Indonesia. Ada juga booth Papua-Indonesia. Ada tempat spa. Pamflet nasi padang dengan rendangnya serta nasi goreng banyak dijumpai. Tentu saja tak ketinggalan batik. Tempat makan yang ada masakan tradisional Indonesia selalu ramai pengunjung, walau yang masaknya terlihat banyak orang Thailand.
  ITB Berlin yang diselenggarakan selama empat hari telah menghasilkan transaksi yang luar biasa dalam dunia pariwisata. Bagi Indonesia, Jerman adalah tempat strategis. Wisatawan Jerman yang berkunjung ke Indonesia sepanjang 2012 tercatat ada 153.000 orang dan mereka adalah quality tourist alias wisatawan berkualitas atau berkelas. Mereka membelanjakan uangnya lebih banyak yaitu sekitar 2.240 dolar AS dan masa tinggal lebih lama rata-rata selama 2 pekan.
  Kini saatnya Riau mengambil peran dalam kegiatan pariwisata dunia. Mungkin tahun depan ada sinergi antara Pemda dengan operator tour dan travel yang akan menjual wisata di Riau. ‘’Kalau perlu Riau buka stan sendiri agar mudah seperti yang dilakukan Papua,’’ kata Ketua Asosiasi Tour dan Travel Riau, Ibnu Mas’ud.
  Total kunjungan wisatawan mancanegara yang membelanjakan dolarnya di Indonesia tercatat lebih dari 8 juta orang atau tumbuh sebesar 5 persen dari tahun sebelumnya.Pariwisata juga merupakan salah satu sektor penting bagi penggerak laju perekonomian Indonesia sebagai kontributor ke-5 penyumbang devisa negara. Tak kurang dari 3,2 juta penduduk Indonesia bergantung pada sektor ini.
  Kini saatnya Riau mengambil peran dalam kegiatan pariwisata dunia ini. Mungkin tahun depan ada sinergi antara pemerintah daerah dengan operator tour dan travel yang akan menjual wisata di Riau. ‘’Ya kalau perlu Riau membuka stan sendiri agar mudah menjual wisata daerah seperti yang dilakukan Papua,’’ kata Ketua Asosiasi Tour dan Travel Riau, Ibnu Masud.***

Tidak ada komentar:

Desa Wisata versus Sate Danguang Danguang

DINGINNYA Lembah Harau, terusir oleh setongkol jagung bakar. Sebungkus sate, terhidang. Aromanya mengelitik perut. “Ini sate danguang dangua...