Total Tayangan Halaman

Jumat, 31 Mei 2019

Tumpah Ruah di Tepian Narosa

CUKUP lama tidak mengikuti kegiatan Pacu Jalur secara langsung di Talukkuantan. Sudah pasti, banyak yang berubah. Tepian Narosa, sudah tertata dengan cantik. Kalau penonton, tak usah dikata. Tumpah ruah dari segenap penjuru desa. Bagi masyarakat Kuantan Singingi, pantang tak pulang kampung saat ajang pacu jalur.
     Pacu Jalur, iven pariwisata yang berumur cukup tua. Sungai Kuantan saksi bisu kegiatan ini. Dari hadiahnya minyak tanah, lampu petromak hingga kini sudah berhadiah binatang ternak, kerbau. Begitulah masyarakat Kuantan Singingi menjaga tradisi ini. Bagaimana pun kondisi, pacu jalur harus tetap terlaksana setiap tahunnya.
     Kadang miris juga mendengar curhatan panitia pacu jalur. Sudah berbagai upaya, kadang biaya tidak cukup. Tidak banyak bisa berharap dari pihak terkait yang semestinya menyokong kegiatan ini. Tapi jangan putus asa. Tidak satu jalan ke Kuansing. Bersama-sama kita ketuk pintu Kementerian Pariwisata. Saya yakin, setelah kita kemas acara ini dengan baik, kementerian tak akan tinggal diam. Kita bisa!(*)

Tidak ada komentar:

Desa Wisata versus Sate Danguang Danguang

DINGINNYA Lembah Harau, terusir oleh setongkol jagung bakar. Sebungkus sate, terhidang. Aromanya mengelitik perut. “Ini sate danguang dangua...