KESERIUSAN
menggarap pariwisata, akan terlihat pada tersedianya data-data jumlah wisatawan
yang berkunjung. Data angka-angka, sangat penting ketika kita ingin membuktikan
sesuatu kepada orang lain. Jika tidak ada data pendukung, susah membuktikan
kepada orang lain kalau program yang kita buat berhasil.
Ada kalanya, penghitungan jumlah kunjungan
wisatawan ke suatu daerah dilihat dari orang yang datang melalui bandar udara
atau pelabuhan. Tapi data ini masih ada error-nya.
Karena data di bandara lebih kepada kedatangan saja. Tidak bisa menampilkan
apakah seseorang itu memang datang berwisata atau kunjungan biasa.
Data pasti kunjungan wisata itu bisa
dilihat dari jumlah tiket masuk ke suatu destinasi. Ini akan murni wisatawan.
Contohnya, di Kabupaten Siak. Pemkabnya merilis data kunjungan ke Istana Siak
selama libur Idul Fitri ada 42.569 wisatawan. Ini tentulah murni wisatawan.
Data ini yang saya maksudkan. Terlihat adanya progres. Jelas data kunjungannya.
Bukan mengada-ngada. Bagi daerah lain ini harus menjadi acuan. Agar terlihat
ada perkembangan pembangunan pariwisata.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar