CUKUP
lama tidak mengikuti kegiatan Pacu Jalur secara langsung di Talukkuantan. Sudah
pasti, banyak yang berubah. Tepian Narosa, sudah tertata dengan cantik. Kalau
penonton, tak usah dikata. Tumpah ruah dari segenap penjuru desa. Bagi
masyarakat Kuantan Singingi, pantang tak pulang kampung saat ajang pacu jalur.
Pacu Jalur, iven pariwisata yang berumur
cukup tua. Sungai Kuantan saksi bisu kegiatan ini. Dari hadiahnya minyak tanah,
lampu petromak hingga kini sudah berhadiah binatang ternak, kerbau. Begitulah
masyarakat Kuantan Singingi menjaga tradisi ini. Bagaimana pun kondisi, pacu
jalur harus tetap terlaksana setiap tahunnya.
Kadang miris juga mendengar curhatan
panitia pacu jalur. Sudah berbagai upaya, kadang biaya tidak cukup. Tidak
banyak bisa berharap dari pihak terkait yang semestinya menyokong kegiatan ini.
Tapi jangan putus asa. Tidak satu jalan ke Kuansing. Bersama-sama kita ketuk
pintu Kementerian Pariwisata. Saya yakin, setelah kita kemas acara ini dengan
baik, kementerian tak akan tinggal diam. Kita bisa!(*)