Total Tayangan Halaman
Kamis, 17 November 2011
Inspeksi Mendadak Kok Ramai-ramai
KALAU mau tahu tentang kedisiplinan suatu negara, lihatlah jalanannya dan kalau ingin tahu dengan kebobrokan suatu bangsa, tinjaulah penjaranya. Kalau di jalanan, kita pasti bisa melihat praktik kedisiplinan tersebut kapan pun dengan mata telanjang. Tapi kalau melihat kebobrokan penjara, harus ada taktik agar tidak terjadi kooptasi oleh petugas di lapas.
Kasus terbaru yang cukup menghebohkan dan menyita perhatian adalah video Rumah Tahanan Salemba yang direkam oleh mantan narapinda kasus pemalsuan dokumen Imigrasi Syaripudin Pane. Syaripudin yang dipenjara selama enam bulan di Rutan Salemba merekam praktik-praktik 'jahat' dan berbagai fasilitas mewah yang didapatkan sebagian tahanan di sana.
Sontak saja video ini membuat geram Menkumham Amir Syamsuddin. Setelah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) Rabu (16/11) ke Rutan Salemba, Amir menyebut video Syaripudin adalah fitnah. Menteri mengaku tidak menemukan seperti yang ada di video. Rutan Salemba sudah berubah, tidak sama dengan saat video tersebut dibuat tahun 2007-2008.
Terlepas benar atau tidaknya apa yang dilihat Menkumham di Rutan Salemba saat sidak, kita hanya mempersoalkan kedatangan menteri dan wakilnya secara bersamaan ke rutan. Ramai-ramai, bawa wartawan, didampingi Kalapas dan tentunya kedatangan ke Rutan sudah dijadwalkan sebelumnya sehingga ada persiapan di penjara.
Inilah anehnya pejabat kita ini. Mau membuktikan sebuah kasus yang sudah dilaporkan masyarakat, datangnya berombongan. Pakaian lengkap menteri, ada pengawal. Walah...mana mau didapat kenyataan yang sebenarnya. Paling ada bakal disambut dengan barisan, pakai bendera kiri kanan dan berbagai seremonial lainnya. Ibarat lomba memancing, sebelum ikan dikail pemancing, ikan-ikan sudah diberi makan kenyang. Tak bakal ada ikan-ikan yang tertipu.
Semestinya, kalau mau lihat fakta sebenarnya, Menkumham harus menyamar datang ke Rutan. Pura-pura jadi pembezuk, tanpa pengawalan, tanpa uniform menteri. Yakinlah, semua kebusukan bakal terlihat dengan jelas.
Tak usahlah jauh-jauh menceritakan bagaimana Khalifah Umar bin Khatab menyamar untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di masyarakatnya, mantan Presiden Soeharto salah seorang pemimpin di negara ini sering melakukan incognito semasa hidupnya. Semuanya untuk mengetahui kondisi sebenarnya. Ingin melihat dengan mata kepala sendiri. Ingin tahu fakta sebenarnya. Tidak mau asal bapak senang (ABS) dari anak buah saja.***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Desa Wisata versus Sate Danguang Danguang
DINGINNYA Lembah Harau, terusir oleh setongkol jagung bakar. Sebungkus sate, terhidang. Aromanya mengelitik perut. “Ini sate danguang dangua...
-
MUHAMMAD SAW bukan hanya seorang nabi dan rasul, tapi juga manusia agung. Teladan yang menjadi uswatun hasanah buat semua manusia. Disegani ...
-
KETIKA Allah SWT menakdirkan awak muncul ke dunia ini pada 28 November 1972 lalu, sang Amak dan Buya memberi nama Nazirman Suwirda. Namun ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar